Berikut ini adalah jawaban saya terhadap tugas kuliah Manajemen Kesehatan, mengenai penyusunan Program Pengendalian Penyakit Prioritas (yang saya pilih adalah DBD). Karena belum tahu nilainya, dan saya juga masih dalam proses belajar, saya membuka komentar, saran masukan atau koreksi yang membangun dari Anda. Terimakasih sebelumnya.
Perencanaan
Analisa masalah
Pertama kali yang akan saya lakukan adalah analisis situasi masalah penyakit tersebut, yang saya pilih adalah Demam Berdarah Dengue (DBD).
Pengumpulan data awal meliputi :
- Besar masalah yang diketahui dari angka kesakitan dan kematian (IR dan CFR)
- Trend / kecenderungan atau pola kasus selama beberapa tahun terakhir
- Tingkat endemisitas
- Data – data hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, termasuk mengenai trend kasus DBD, pola siklus lima tahunan, musim, kepadatan vektor, dan penelitian pengembangan sejenis
- Pola spasial atau karakteristik geografik daerah kasus atau daerah endemis
- Hasil – hasil surveilan yang telah berhasil dilaksanakan sebelumnya
- Respond, tanggapan serta harapan masyarakat mengenai program / kegiatan yang telah atau sedang berjalan hubungannya dengan kasus – kasus DBD.
- Data – data pendukung seperti data kependudukan, data sosial budaya, data kesehatan secara umum
Langkah berikutnya adalah inventarisasi input selain data dan informasi pendahuluan, juga diinventarisasi input yang berupa man (sumber daya manusia meliputi petugas kesehatan, kader masyarakat), money (ketersediaan biaya, kebutuhan biaya sebelumnya), material (bahan dan peralatan, misalnya untuk survey jentik/larva, pemeriksaan darah penderita, alat dan form surveilan), method (cara yang telah dilakukan atau kegiatan yang telah dilakukan dalam pengendalian DBD, atau dalam pengendalian vektor DBD). Keseluruhannya dilihat dari segi kuantitas maupun kualitas. Termasuk juga ada tidaknya dan bagaimana dukungan dari berbagai sektor dan pihak terkait, terutama pemerintah setempat (kaitannya dengan pembiayaan program)
Pembuatan keputusan
Berdasarkan analisa masalah yang telah dilakukan, dilakukan hal – hal sebagai berikut :
1. Menetapkan Visi dan Misi
Visi : Menurunkan angka insidensi dan angka kematian penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
Misi : Menurunkan angka insidensi dan angka kematian penyakit DBD melalui program dan surveilan terpadu dan menyeluruh secara sistematis, menekankan pada kerjasama lintas sektor dan lintas program, serta menjaring kemitraan yang kuat
2. Menetapkan Tujuan
Tujuan Umum : Menurunkan angka insidensi dan angka kematian DBD sesuai standar nasional
Tujuan Khusus :
- Menurunkan angka insidensi DBD dari x menjadi 20 per 100.000 (tingkat endemisitas rendah = target nasional)
- Menurunkan angka kematian DBD dari x menjadi <>
3. Mengembangkan Strategi
Strategi yang digunakan ditekankan pada kerjasama lintas sektor dan lintas program dalam jejaring kemitraan yang kuat secara periodik dan terus menerus (terjadwal) dalam waktu yang bersamaan, meningkatkan peranserta dan keswadayaan masyarakat dalam mendukung program, dalam suatu sistem surveilan yang efisien, efektif dan efikasius, dengan mempertimbangkan faktor – faktor perjalanan alamiah penyakit DBD serta aspek epidemiologis dan lingkungan terpadu.
4. Membuat Program, Anggaran, Protap/Juklak (SOP), serta kebijakan yang diperlukan
Pencegahan Primer
|
|
|
|
|
|
Deteksi Kasus Resiko Tinggi | Surveyor jentik dan nyamuk vektor bekerjasama dengan masyarakat (kader jumantik) Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kab/Kota | Terutama daerah endemis dan potensial DBD | Daerah endemis : setiap pekan; Daerah potensial : setiap bulan | 1. Survei Jentik Pelaksanaan survei jentik sesuai Standard Operating Procedure (SOP), (sudah termasuk di dalamnya data jenis dan jumlah kontainer, penampungan atau genangan air yang lain 2. Survei Lingkungan Survei tempat perkembangbiakan potensial bagi vektor (breeding place), Survei tempat - tempatkarakteristik alam dan geografik 3. Survei Perilaku Masyarakat bentuk rumah/pemukiman, kepadatan penduduk dan data sosial demografi yang mendukung), melibatkan seluruh aspek masyarakat, hingga tingkat keluarga yang terkecil, khususnya Ibu, termasuk juga sekolah - sekolah dan fasilitas umum (Tempat – Tempat Umum yang beresiko) dan pemerintah | Bahan: ATK dan form pencatatan Alat: Peralatan survei jentik sederhana, alat komunikasi cepat, GPS, Peta Biaya:….. (Kerjasama pemerintah dan masyarakat) |
Pelaporan | Surveyor dan masyarakat | Tempat pelayanan kesehatan terkait, tempat tokoh masyarakat, saat perkumpulan warga | Daerah endemis : setiap pekan; Daerah potensial : setiap bulan | 1. Di tempat pelayanan kesehatan atau pos yang telah disediakan, dicatat hasil survey jentik 2. Di masyarakat dicatat dalam buku laporan rapat PKK atau Dasawisma, atau pertemuan warga rutin 3. Berdasarkan laporan dan catatan petugas atau masyarakat disamakan persepsinya, lalu dilaporkan ke level organisasi pemerintah bidang kesehatan di atasnya | Bahan: ATK dan form pencatatan Alat: Alat komunikasi Biaya:… (Kerjasama pemerintah dan masyarakat) |
Analisis dan Interpretasi | Petugas surveilan, bidang pengendalian penyakit, petugas analis angka – angka survey jentik yang ahli di bidangnya | Pos atau kantor | · Tiap akhir bulan berjalan · Tiap saat data selalu di-update dan dikonfirmasi agar selalu sama angkanya berdasar sumber asalnya · Analisis dan interpretasi global dilakukan tiap enam bulan sekali | 1. Data selalu di – update dan harus selalu sama dengan sumber asalnya (bentuk form sama dan saat pengisian maupun pembacaan isi form harus sama persepsinya antar petugas) 2. Penghitungan distribusi frekuensi (%), Angka Bebas Jentik (ABJ), House Index (HI), Container Index (CI), Breteau Index (BI), dan jika perlu dapat ditambahkan Pupae Index/Maya Index, dilanjutkan interpretasi data 3. Analisis spasial dan karakteristik geografik yang mendukung atau berpengaruh juga terhadap faktor resiko | Bahan:data yang dianalisis, ATK, form pencatatan Alat:alat analisis, alat hitung, computer, buku panduan/statistik Biaya :…. |
Respons Segera | Petugas kesehatan, bidang pengendalian penyakit | Menyesuaikan | Segera setelah analisis data selesai dilakukan | Evaluasi dan re - alokasi sumber daya (tenaga kesehatan lingkungan, biaya), penyuluhan/sosialisasi, bimbingan teknis, abatisasi, kerjabakti PSN bersama – sama, termasuk di lingkungan sekolah dan tempat – tempat umum | Bahan: Sumber daya yang dibutuhkan Alat:Peralatan yang dibutuhkan Biaya:… |
Respons Terencana | Petugas kesehatan, bidang pengendalian penyakit | Menyesuaikan | Secara rutin dilakukan, sesuai jadwal yang telah dibuat | Evaluasi dan alokasi sumber daya (tenaga kesehatan lingkungan, biaya), penyuluhan/sosialisasi diikuti evaluasi efektivitas penyuluhan melalui pre – pos test, bimbingan teknis, penyusunan protap/juklak baru, kegiatan menghilangkan sumber nyamuk/tempat perkembangbiakan nyamuk secara bersama – sama, modifikasi lingkungan melibatkan sektor terkait, menjaring kemitraan | Bahan:Sumber daya yang dibutuhkan Alat:Peralatan yang dibutuhkan Biaya:… |
Umpan Balik | Petugas kesehatan, bidang pengendalian penyakit | Daerah endemis dan daerah potensial | Segera, bersamaan dengan respon cepat/segera | Penyampaian informasi mengenai hasil interpretasinya kepada masyarakat dengan bahasa yang mudah dipahami masyarakat yang beragam, mengenai intervensi / respon yang telah dilakukan, serta perlunya dukungan masyarakat dari berbagai pihak. Hasil interpretasi yang disampaikan dan disosialisasikan kepada masyarakat berupa informasi lisan langsung atau melalui leaflet/brosur, mengenai rumah – rumah atau jumlah rumah yang terdapat jentk berdasar survei, sehingga tindak lanjut yang perlu dilakukan adalah membersihkan lingkungan dan rumah tersebut. | Bahan:data dan interpretasinya Alat:Alat komunikasi langsung Biaya:… |
Pencegahan Tersier
Fungsi Pokok | Pelaksana | Tempat | Waktu | Cara | Sumber Daya |
Deteksi dan Registrasi Kasus klinik | Tenaga medis baik pemerintah maupun swasta, Dinkes Kab/kota | Terutama daerah endemis dan potensial DBD | Daerah endemis : setiap ada penderita dengan gejala demam; Daerah potensial : setiap bulan | Pencatatan identitas penderita Pengambilan sampel darah Pencatatan gejala klinis | Bahan:Form pencatatan Alat:Kit pengambilan sampel darah Biaya:… |
Konfirmasi | Tenaga analis laboratorium | Laboratorium, balai litbangkes | Segera setelah sampel darah didapatkan | Menggunakan Standard Operating Procedure pemeriksaan sampel darah penderita DBD, serologi (trombosit) dan jika diperlukan adalah virologi, melibatkan kerjasama dengan pihak lain, laboraorium rujukan pemerintah pusat | Bahan:bahan pemeriksaan sampel darah DBD Alat: alat pemeriksaan sampel darah DBD Biaya:… |
Pelaporan | Petugas kesehatan, bidang pengendalian penyakit, tenaga medis, dan tenaga analis laboratorium | Kantor dinas, pos kesehatan | Segera setelah sampel darah didapatkan dikonfirmasi, dan dicatat lagi hasil lab-nya | Menggunakan form pelaporan yang telah disediakan dan disusun sesuai kebutuhan | Bahan:form pelaporan Alat:ATK, komunikasi cepat Biaya :… |
Analisis dan Interpretasi | Petugas kesehatan/medis | Kantor dinas, pos kesehatan, laboratorium | Setelah sampel darah dikonfirmasi, dan dicatat lagi hasil lab | Membandingkan dengan standar pemeriksaan yang ada, menggunakan uji statistik terkait, disesuaikan jenis data dan jenis / desain penelitian | Bahan:form dan data Alat:ATK, computer Biaya:… |
Respons Segera | Petugas kesehatan, medis | Tempat pelayanan kesehatan | Segera setelah hasil lab diketahui | Penatalaksanaan penderita yang positif DBD sesuai SOP baik di pelayanan kesehatan perorangan maupun masyarakat | Bahan:Obat dan bahan medis lainnya, menu diet sesuai Alat:Alat medis Biaya:… |
Respons Terencana | Petugas kesehatan, medis | Tempat pelayanan kesehatan | Segera setelah hasil lab diketahui | Penatalaksanaan penderita yang positif DBD sesuai SOP baik pelayanan kesehatan perorangan maupun masyarakat | Bahan:Obat dan bahan medis lainnya, menu diet sesuai Alat:Alat medis Biaya:… |
Umpan Balik | Petugas kesehatan, medis, bidang pengedalian penyakit | Tempat pelayanan kesehatan, daerah endemis di masyarakat | Segera setelah hasil lab diketahui | Penyampaian informasi, sosialisasi DBD, komunikasi masyarakat, dalam bentuk leaflet/brosur | Bahan: Alat: Biaya: |
Keterangan jelasnya sebagai berikut :
a)Berhubungan dengan host
· Kegiatan penyuluhan kesehatan terutama mengenai DBD, sosialisasi ke masyarakat, hingga ke tingkat keluarga. Indikator keberhasilan yang ingin dicapai berupa peningkatan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku masyarakat berhubungan dengan DBD
· Sosialisasi penerapan ilmu penelitian dan pengembangan terbaru mengenai DBD, termasuk tata laksana penderita kepada seluruh petugas kesehatan, peningkatan kualitas tenaga kesehatan. Indikatornya berupa peningkatan pengetahuan dan kualitas tenaga / petugas kesehatan terkait masalah DBD
· Sosialisasi dan advokasi ke jajaran pemerintah
· Penggerakan dan penggiatan kegiatan pemberantasan vektor (nyamuk) DBD dan pemutusan rantai penularan dengan membersihkan atau menghilangkan tempat perkembangbiakan vektor tersebut, yang melibatkan tidak hanya petugas kesehatan dan masyarakat tapi juga tokoh – tokoh masyarakat dan jajaran pemerintahan.
· Peningkatan kerjasama lintas program dan lintas sektor serta kemitraan dengan pihak lain.
· Peningkatan perilaku perseorangan, misalnya penggunaan repellent (obat oles anti nyamuk), pakaian panjang, mengurangi atau menghilangkan baju – baju yang banyak tergantung.
b) Berhubungan dengan environment
· Kegiatan pengendalian vektor serta pemutusan rantai penularan DBD dengan membersihkan atau menghilangkan tempat perkembangbiakan vektor.
· Survei jantik berkala yang melibatkan masyarakat secara langsung. Indikator keberhasilan berupa ABJ (Angka Bebas Jentik) didukung data HI (House Index), (Container Index) dan BI (Breteau Index), PI (Pupae Index
· Abatisasi / pemakaian larvasida
· Fogging
· Modifikasi lingkungan untuk menghilangkan tempat perkembangbiakan vektor, misalnya pengaturan bentuk rumah, tempat persediaan air, sumber air, pengaturan kandang, tempat rimbun, dan semacamnya yang dapat menjadi tempat yang disukai nyamuk vektor.
Hal yang perlu diperhatikan:
1) Penetapan urutan prioritas kegiatan, disesuaikan dengan efektivitas dan efisiensi kegiatan tersebut
Prioritas kegiatan perlu disusun sedemikian rupa disesuaikan anggaran atau alokasi biaya yang ditetapkan atau yang tersedia, sehingga kegiatan dapat berjalan tanpa harus menyimpang dari tujuan yang diharapkan yaitu tercapainya keberhasilan program sesuai indikator – indikator yang telah ditetapkan.
2) Penyusunan jadwal dan anggaran kegiatan
Jadwal kegiatan perlu disusun agar pelaksanaan kegiatan berjalan tepat waktu dan dapat diukur keberhasilannya dengan lebih mudah. Di samping itu, penyusunan jadwal sangat dibutuhkan dalam evaluasi dan monitoring kegiatan dalam program yang dilaksanakan. Hal ini juga bisa dijadikan indikator pendukung terhadap tercapainya keberhasilan program.
Pengorganisasian
- Penyusunan struktur, bidang – bidang kerja, pembagian tugas dan pekerjaan yang jelas, serta hubungan kerja yang jelas.
- Penetapan kualifikasi keahlian yang dibutuhkan untuk setiap pekerjaan atau bidang pekerjaan
Pemilihan dan Penetapan staf
- Mengadakan perekrutan atau seleksi pegawai sesuai dengan kualifikasi keahlian yang dibutuhkan.
Mengajukan usulan pengadaan pegawai, atau perekrutan pegawai baru dengan kualifikasi :
· Surveilan epidemiologi
· Manajemen kesehatan
· Entomologi
· Administrasi
· Tenaga medis (dokter, perawat)
· Analis kesehatan/laboratorium
· Non medis pendukung (Ahli gizi)
· GIS
· Manajemen lingkungan
· Sanitasi dan tenaga kesehatan lingkungan
· Antropologi
· Komunikasi dan psikologi masyarakat
Penyelenggaraan tes tertulis dan wawancara untuk mengetahui kompetensi calon pegawai
Pembinaan dan Pengarahan
Setelah struktur dan organisasi berikut pembagian tugas dan hubungan kerja tersusun baik, dan dilanjutkan perekrutan pegawai, dalam organisasi tersebut diperlukan Pembinaan dan Pengarahan sekaligus peningkatan motivasi dan kompetensi yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja dan kepuasan masyarakat sebagai pelanggan / konsumen, hingga akhirnya dapat tercapai tujuan bersama yang telah ditetapkan.
Di sini dilaksanakan pelatihan sesuai bidang keilmuan, keahlian, dan ketrampilan yang dibutuhkan, peningkatan kinerja dan produktivitas pegawai atau petugas kesehatan, refreshing, keakraban antar pegawai, pelatihan Learning Organization, Outbond, peningkatan spiritual dalam bekerja misalnya melalui Pelatihan ESQ, penyamaan persepsi terhadap visi, misi, tujuan, strategi dan pelaksanaan program/kegiatan organisasi.
Pengendalian dan pengawasan
1) Penyusunan evaluasi dan monitoring kegiatan
Kegiatan evaluasi dan monitoring perlu dilakukan secara terus menerus mulai dari tahap perencanaan hingga terlaksanaya kegiatan, bahkan hingga seterusnya, agar sewaktu – waktu jika terjadi peningkatan kasus dapat segera diketahui penyebabnya dan secepatnya ditanggulangi, atau bahkan dapat dicegah sedini mungkin.
Evaluasi meliputi kesesuaian terhadap protap yang telah dibuat. Jika tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan protap, dievaluasi lagi apakah memenuhi perkecualian. Jika ternyata tidak memnuhi perkecualian, berarti telah terjadi penyimpangan. Lalu ditelaah lagi, apakah penyimpangan tersebut beralasan atau tidak. Dalam tahap ini dilakukan telaah kritis, berdasarkan konsep keilmuan terkait, dan penapisan teknologi (yang merupakan hasil penelitian dan pengembangan kesehatan). Jika ternyata tetap tidak beralasan, berarti telah terjadi Defisiensi atau kekurangan atau keterbatasan, sehingga perlu dicari akar penyebabnya. Selanjutnya dikoreksi, ditambah hasil penelitian baru, inovasi, yang bersifat meningkatkan motivasi dan inspiratif. Hasil koreksi dapat diuji lagi telah memenuhi protap atau tidak. Dan seterusnya.
2) Penetapan keberhasilan program
Keberhasilan program dapat diketahui dari indikator yang telah ditetapkan, tidak hanya persentase cakupan, misalnya, tetapi juga tepat waktu atau tidak, dan dilihat dari manfaatnya terhadap impact, ada atau tidak (efikasius atau tidak),apakah hal – hal tersebut telah dapat dicapai, dan seberapa jauh tingkat keberhasilan yang telah dicapai tersebut.
3) Pemberian sangsi atau penghargaan
Terkait dengan sangsi ataupun penghargaan adalah mengenai tingkat keberhasilan program yang telah dicapai. Hal ini juga dapat dijadikan motivasi dalam penyelenggaraan program, atau juga dapat dipakai sebagai bahan perencanaan selanjutnya.
Halo Bunda, putranya beranama Danis juga ya?
BalasHapussalam kenal ya & salam sayang ah buat Danis :)
Terima kasih mbak anggun, saya nyari referensi SOP DBD ketemu situs mbak.. Salam kangen dan sukses selalu
BalasHapus